PERSERIKATAN TAHUN 1991/1992
Tahun 1992, Adeng Hudaya menyatakan mundur dari PERSIB. Ia merupakan Libero istimewa yang pernah dimiliki PERSIB. Para pelatih PERSIB
tak ragu memilih nya sebagai kapten. Ia pertama kali mengenakan ban
kapten pada tahun 1980 menggantikan seniornya Giantoro, sejak saat itu
jabatan Kapten PERSIB tak pernah beralih ke orang lain, tercatat 12 tahun ia menjadi kapten PERSIB. Adeng menjadi kapten terlama dalam sejarah PERSIB. Selama 13 tahun berkarir dalam skuad PERSIB,
Adeng Hudaya hanya sekali mendapatkan kartu kuning. Hukuman yang ia
terima pun bukan karena mengganjal pemain lawan dengan keras melainkan
sengaja memegang bola. “Saat itu saya berhadapan dengan striker
Persija Kamarudin Betay, kalau bola di biarkan saya pasti ketinggalan
dan dia tinggal berhadapan dengan kiper ..kan bahaya… karena itu tanpa pikir panjang bola tersebut saya tangkap, tujuannya saya saat itu yang penting gawang PERSIB aman..”, ungkapnya. Itulah kartu kuning pertama dan sekaligus kartu kuning terkhir selama berkarir bersama tim PERSIB.
PERSIB menunjuk kapten baru, yang pantas menyandang ban kapten siapa lagi kalo bukan Robby Darwis. Sayangnya pada kompetisi musim ini PERSIB hanya mencapai peringkat 4 yang berarti gagal mempertahankan gelar juara. Dalam skuad PERSIB Perserikatan Tahun 1991/1992.
Sebagai penghibur kegagalan di Kompetisi tahun ini, PERSIB berhasil menjadi juara di turnamen Piala Johnny Pardede International Hote
Sebagai penghibur kegagalan di Kompetisi tahun ini, PERSIB berhasil menjadi juara di turnamen Piala Johnny Pardede International Hote
0 Sahabat:
Posting Komentar