Menyantuni Fakir Miskin , Yatim Piatu , kaum dhuafa


Ahad, 5 Agustus 2012, hari yg istimewa penuh hikmah menurut Penulis........
Mengapa tidak ? ketika anggota keluarga kita masih lengkap atau setidaknya masih layak hidup bersama keluarga, berbeda halnya dengan kondisi di Panti Asuhan Bayi sehat Jl. Purnawarman 25 Bandung.
Disana terdapa hampir 150 orang balita yg kehilangan Ibu Bapaknya, ada yg terkena mushibah , dibuang bahkan sengaja dititipkan karena merasa aib mempunyai anak yg cacat mental.
Hari itu jam 13.00 siang aku dan teman-teman  yaitu Istriku , Ndals , Sonya , Wahyu , Ahmad , Egga , Hadian dan Ndi  yg merupakan anggota  Grup Facebook Ngaler ngidul dengan alamat https://www.facebook.com/groups/ngalerngidulvillage/ berkenan menyampaikan rasa simpati dan amanat dari teman-teman facebook NNV (dari hasil keuntungan penjualan kaos) terhadap mereka anak-anak bangsa ini, walaupun tidak ada apa-apanya yg kami beri namun kunjungan ini membuat kami dan rekan-rekan menitiskan air mata, betapa tidak ketika mereka bertemu tim kami ada yg berucap AYAH , AYAH , AYAH atau IBU , IBU , IBU sambil memegang tangan kami dengan mata berkaca-kaca. Inilah yang membuat kami semakin  sadar akan kewajiban di dunia ini. Subhanalloh.

Dalam hati kami, ini adalah calon-calon penerus bangsa ini. Semoga Kalian kelak menjadi pemimpin yang mengerti arti kehidupan yang sangat pahit.




Islam mengajarkan nilai-nilai yang menghantarkan manusia kepada bahagia (sya’adah) dunia akhirat. Tidak ada sesuatu yang baik untuk kehidupan manusia, kecuali Islam menyuruhnya. Dan tidak ada sesuatu yang akan menimbulkan keburukan kecuali Islam mencegahnya.

Salah satu cara yang diajarkan Islam untuk meraih kebahagiaan adalah peduli terhadap anak yatim dan miskin. Alloh SWT menyindir sekelompok manusia yang  tidak peduli anak yatim dan miskin dengan sebutan mendustakan agama.  Nabi Muhammad saw bahkan bersabda, “Saya dan orang yang peduli anak yatim, bagaikan dua jari di surga”.
Ada dua keuntungan yang diraih orang yang peduli anak yatim berdasarkan sabda nabi di atas, yakni kedudukan yang  dekat dengan rosul di akhirat kelak dan kabar gembira masuk surga.
Ada banyak cara untuk menyantuni anak Yatim dan miskin, salah satunya dengan memperhatikan lingkungan terdekat. Adakah keluarga dekat, atau orang lain di lingkungan kita yang hidup yatim atau miskin dan memerlukan bantuan. Jika ada, berikanlah sebagian dari harta dan kasih sayang kita kepada mereka. Kepedulian yang kita berikan bukan hanya menguntungkan buat diri mereka, namun juga akan menghantarkan kita ke dalam bahagia yang hakiki(surga).
Sebagai Muslim, tentunya kita pernah meringankan beban anak yatim dan miskin, misalnya dengan memberikan infaq dan shodaqoh dalam waktu sesaat (temporary). Usaha ini cukup baik, namun untuk hasil yang lebih baik alangkah baiknya kepedulian yang kita tebarkan bukan hanya sesaat, namun juga berkelanjutan. Sehingga, orang yang kita kasihani memiliki barometer yang kokoh dalam memahami islam, bisa hidup lebih baik dan mandiri di kemudian hari.
Rosululoh lebih lanjut bersabda, “Bukankah kalian mendapat bantuan rizki Alloh, dengan sebab adanya orang yang lemah diantara kalian”.

0 Sahabat: