PERSIB 1950-1959


PERIODE 1950 - 1959

Rongrongan Belanda kembali datang, VBBO diupayakan hidup lagi oleh Belanda (NICA) meski dengan nama yang berbahasa Indonesia. PERSIB sebagai bagian dari kekuatan perjuangan nasional tentu saja dengan sekuat tenaga berusaha menggagalkan upaya tersebut. Pada masa pendudukan NICA tersebut PERSIB didirikan kembali atas usaha antara lain dokter Musa, H. Alexa, Rd. Sugeng dan Munadi (kemudian diangkat sebagai Ketua). Perjuangan PERSIB rupanya berhasil, sehingga di Bandung tetap hanya ada satu perkumpulan sepak bola yakni PERSIB yang dilandasi semangat nasionalisme.
SEJARAH PERSIB

Kami juga baru mendengar bahwa pada periode ini PERSIB diarsiteki oleh Thomas Sowa. Nama tersebut selama ini jarang terdengar dalam sejarah perjalanan PERSIB. Dari namanya kami menduga bahwa nama tersebut bukan berkebangsaan Indonesia. Dalam waktu dekat ini kami akan menggali informasi mengenai sosok ini dan akan segera meng-update beritanya untuk anda.

Pada Kejurnas PSSI tahun 1950, PERSIB berhasil menjadi juara setelah pada partai Final mengalahkan tuan rumah PSIS Semarang dengan skor tipis 2-1. Bintang PERSIB  yang bermain di pertandingan tersebut antara lain : Aang Witarsa, Amung, Andaratna, Ganda, Freddy Timisela, Sundawa, Toha, Leepel, Smith, Jahja, dan Wagiman. Karena menunjukan permainan yang sangat baik selama musim kompetisi 1950, Aang Witarsa, Anas, dan Jahja terpilih untuk memperkuat PSSI di ajang Internasional, dan itu merupakan angkatan pertama PSSI dalam membentuk tim nasional.

Pada Kejurnas PSSI tahun 1951, PERSIB mengalami penurunan prestasi yang cukup drastis dibandingkan tahun lalu. Di musim ini PERSIB tidak lolos babak penyisihan  di tingkat Jawa Barat. Yang lolos dari grup Jawa Barat adalah Persija Jakarta (saat itu masih tergabung ke dalam grup Jawa Barat).

Sebagai persiapan menghadapi kompetisi 1952, di bulan Mei PERSIB mendapat kunjungan dari sebuah tim dari wilayah India Selatan, yaitu Aryan Gymkhana. Tim ini merupakan tim gabungan angkatan perang/kepolisian India. Pertandingan itu disebut-sebut sebagai pertandingan internasional pertama untuk PERSIB. Aryan Gymkhana ditantang PERSIB di Stadion SIDOLIG (Bandung). Diberitakan bahwa PERSIB mampu mengimbangi Aryan Gymkhana meskipun skor pertandingannya sendiri tidak diketahui.

Di Kejurnas tahun 1952, PERSIB harus puas menempati peringkat 4 dari 7 peserta.  Menang dari Persipro, Persema, dan PSMS lalu ditahan imbang oleh Persija, tetapi harus tunduk oleh Persis Solo dengan skor tipis dan kalah telah 6-2 oleh Persebaya Surabaya. Persebaya sendiri akhirnya di tahun itu menjadi juara.

Hasil yang kurang baik itu akhirnya terbalas satu tahun kemudian, di tahun 1953 PERSIB kembali menjadi Juara I Kejuaraan Nasional yang saat itu menggunakan Sistem Kompetisi Penuh dan diselenggarakan di Kota Semarang. Peserta yang mengikuti kejuaraan tersebut adalah PERSIB, PSIS Semarang, Persebaya Surabaya, dan Persija Jakarta. Pemain PERSIB yang berlaga di kompetisi tersebut antara lain M. Ilyas (Kiper), Aang Witarsa, Anas, Jahja, Andaratna, Tanu, Freddy Timisela, Amung, Smith, Toha, Nandang.

Untuk kepentingan pengelolaan Organisasi, pada periode 1953 – 1957 PERSIB mengakhiri masa berpindah-pindah Sekretariat. Walikota Bandung saat itu Bapak R. Enoch membangun Sekretariat tetap  PERSIB di jalan Cilentah, Bandung.

Awal PERSIB memiliki gedung yang kini berada di jalan Gurame adalah upaya dari R. Soendoro, seorang Overstate Republiken yang baru keluar dari LP. Kebonwaru pada tahun 1949. Pada saat itu, karena kondisi keuangan yang memprihatinkan, PERSIB tidak memiliki dana untuk membangun gedung, Soendoro menemui Walikota dan menyatakan, “Taneuh puguh deui, tapi rapat ditiungan ku langit biru”, kata Soendoro.

Hasilnya Bapak R.Enoch selaku Walikota Bandung saat itu memberikan sebidang tanah di jalan Gurame sekarang ini dan membantu pelaksanaan Pembangunan Sekretariat PERSIB.

Kembali pada kompetisi yang diikuti  PERSIB, di tahun 1954 PERSIB harus gagal ketika masih berjuang di tingkat distrik, sehingga gagal melaju ke tingkat nasional.

Pada Tahun 1955, PERSIB  menempati posisi runner up pada Kejuaraan Golongan Besar PSSI yang diselenggarakan di Kota Padang. Pemain PERSIB yang bermain di kejuaraan tersebut antara lain Djudju Sukandar, M. Ilyas (Kiper), Aang Witarsa, Omo, Parhim, Adang, Atik, Bakarbessy, Rukma Sudjana,  Lateko, Hafid, Ade Dana. Di tahun ini, skuad PERSIB yang memperkuat tim nasional adalah Aang Witarsa dan Ade Dana. Mereka dipersiapkan untuk menghadapi ajang Olimpiade Melbourne 1956, yang disebut-sebut oleh publik sepakbola tanah air merupakan tim nasional terbaik yang pernah dimiliki oleh Indonesia, ketika mereka berhasil menahan imbang tim kuat Uni Soviet 0-0.

Pada tahun 1957, PERSIB harus puas menduduki peringkat ketiga pada Kompetisi Perserikatan di bawah PSM (juara) dan PSMS.
Tim Pon Jabar 1957 (jongkok) yang diperkuat pemain muda PERSIB, antara lain M. Ilyas, Aang Witarsa, Parhim, Omo, Wowo, Kaelani, Rukma, Hafid
Pada tahun 1958, terjadi pertandingan persahabatan Internasional yang dilangsungkan di Stadion Siliwangi, dimana kali ini PERSIB mendapat kesempatan untuk menjajal Tim Nasional Yugoslavia. Penonton yang menyaksikan pertandingan tersebut membludak hingga pinggir lapangan. Pemain PERSIB yang bermain pada pertandingan itu diantaranya Djudju Sukandar,  M. Ilyas (Kiper), “Si Kuda Terbang” Aang Witarsa, dan Soenarto Soendoro.

PERSIB kembali berhasil menjadi peringkat kedua pada Kompetisi Perserikatan pada tahun 1958/1959. Juara kompetsisi tahun itu adalah PSM Ujung Pandang yang saat itu diperkuat oleh sang legenda, Ramang. Bintang-bintang Indonesia banyak bermunculan pada kompetisi musim ini, antara lain Jus Etek (PSP, kelak bergabung dengan PERSIB), Simon (PSMS), Bob Hippy, Fattah Hidayat (Persija, kelak bergabung dengan PERSIB). Sementara pemain PERSIB yang diturunkan di kompetisi ini antara lain:  Simon Hehanusa, Iwan Syarif, M. Ilyas (Kiper) Sulaeman, Hafid, Akbar, Rukma, Nandang, Atik Svatari, Kiat Shek, Parhim, Omo, Sukarna, Aang Witarsa, Ade Dana, Unang, Pietje Timisela.

Penyerang PERSIB Rukman (kiri) siap menerjang bola saat berhadapan dengan Persija di salah satu pertandingan era 50'an

0 Sahabat: