SUPER LIGA II TAHUN 2009/2010
Menghadapi Super Liga II tahun 2009/2010, Ketua Umum PERSIB,
H. Dada Rosada mempercayakan posisi Manajer Tim kepada orang di luar
birokrat, hal yang patut diacungi jempol, karena selama ini posisi
tersebut selalu diisi oleh orang pemerintahan yang terkadang waktunya
terbagi antara kesibukan di Pemerintah dengan PERSIB. H. Umuh Muchtar yang musim lalu tercatat sebagai Asisten Manajer, kini dipercaya sebagai Manajer. Beruntung PERSIB memiliki seorang Manajer yang juga bobotoh sejati seperti H. Umuh Muchtar. Sebelum liga bergulir, PERSIB
sempat dikabarkan kesulitan dana sehingga terancam tidak dapat
mengikuti kompetisi, tetapi dengan keseriusan H. Umuh dan juga jajaran
staff lainnya dalam menangani PERSIB, akhirnya problem tersebut dapat teratasi.
Maka munculah nama beberapa orang bobotoh yang tergabung ke dalam konsorsium yang siap mendanai PERSIB di liga ini.
Diantara nama tersebut terdapat nama Muhammad Farhan, atau yang selama
ini dikenal dengan nama Farhan sebagai salah seorang selebritis di
Indonesia. Pembentukan Konsorsium ini memberikan angin perubahan menuju era PERSIB yang profesional, PERSIB yang benar-benar lepas dari APBD.
PT. PERSIB BANDUNG BERMARTABAT
yang sebenarnya sudah berdiri sejak Liga sebelumnya namun belum
memberikan kontribusi yang maksimal, kemudian “di-reformasi”. H. Umuh
Muchtar menggantikan posisi Chandra Solehan sebagai direktur utama
PT.PBB, lalu Muhammad Farhan menduduki posisi Wakil Direktur Utama.
Sebelum mengikuti kerasnya persaingan Super Liga, rombongan tim PERSIB mengadakan tour ke Malaysia, tapi ini bukan tour sembarang tour. Keberangkatannya itu untuk memenuhi undangan Selangor FA (klub super liga Malaysia) yang memang sudah sejak zaman dahulu memiliki tradisi hubungan kerjasama yang baik dengan PERSIB Bandung. Biasanya mereka yang datang ke Bandung, tapi kali ini PERSIB yang mencoba menjajal rumput stadion di Malaysia. Pertandingan ini dimenangkan oleh Selangor FA dengan skor 1-0, gol yang tercipta diciptakan oleh Bambang Pamungkas yang sengaja untuk memeriahkan pertandingan ini didatangkan dan mengisi skuad Selangor FA. PERSIB sendiri tidak tampil dengan kekuatan penuh, bahkan PERSIB mengikutsertakan para pemain dari U-23 untuk menambah jam terbang.
Selain menghadiri undangan Klub Malaysia, masih dalam rangka persiapan tim menuju ISL II, PERSIB memberangkatkan skuadnya ke ajang Piala Gubernur Jatim, tapi sayang karena alasan jadwal yang terlalu padat dan berdekatan dengan waktu pertandingan ISL, PERSIB memutuskan untuk mengundurkan diri, padahal saat itu PERSIB sudah lolos dari babak penyisihan.
Masih dengan pelatih Jaya Hartono yang dianggap sukses musim sebelumnya, kali ini PERSIB mendatang striker tim Nasional Indonesia, yaitu Budi Sudarsono untuk menggantikan posisi Zaenal Arief yang hengkang ke Persisam karena pada beberapa musim terakhir bersama PERSIB lebih banyak duduk di bangku cadangan. Memasuki Liga, Penjaga gawang Tema Mursadad yang selama ini menjadi andalan PERSIB didekap cedera, beruntung PERSIB lewat bantuan pengusaha Hasan Saputra, bisa mendatangkan kiper Thailand yang pernah jadi idola bobotoh di tahun 2006, yaitu Kosin yang kini telah berganti nama menjadi Sintaweechai. Kosin datang bersama rekannya sesama punggawa tim nasional Thailand yaitu Suchao Nutnum. Duo Thailand ini didatangkan dengan status pinjaman untuk setengah musim.
Sebelum mengikuti kerasnya persaingan Super Liga, rombongan tim PERSIB mengadakan tour ke Malaysia, tapi ini bukan tour sembarang tour. Keberangkatannya itu untuk memenuhi undangan Selangor FA (klub super liga Malaysia) yang memang sudah sejak zaman dahulu memiliki tradisi hubungan kerjasama yang baik dengan PERSIB Bandung. Biasanya mereka yang datang ke Bandung, tapi kali ini PERSIB yang mencoba menjajal rumput stadion di Malaysia. Pertandingan ini dimenangkan oleh Selangor FA dengan skor 1-0, gol yang tercipta diciptakan oleh Bambang Pamungkas yang sengaja untuk memeriahkan pertandingan ini didatangkan dan mengisi skuad Selangor FA. PERSIB sendiri tidak tampil dengan kekuatan penuh, bahkan PERSIB mengikutsertakan para pemain dari U-23 untuk menambah jam terbang.
Selain menghadiri undangan Klub Malaysia, masih dalam rangka persiapan tim menuju ISL II, PERSIB memberangkatkan skuadnya ke ajang Piala Gubernur Jatim, tapi sayang karena alasan jadwal yang terlalu padat dan berdekatan dengan waktu pertandingan ISL, PERSIB memutuskan untuk mengundurkan diri, padahal saat itu PERSIB sudah lolos dari babak penyisihan.
Masih dengan pelatih Jaya Hartono yang dianggap sukses musim sebelumnya, kali ini PERSIB mendatang striker tim Nasional Indonesia, yaitu Budi Sudarsono untuk menggantikan posisi Zaenal Arief yang hengkang ke Persisam karena pada beberapa musim terakhir bersama PERSIB lebih banyak duduk di bangku cadangan. Memasuki Liga, Penjaga gawang Tema Mursadad yang selama ini menjadi andalan PERSIB didekap cedera, beruntung PERSIB lewat bantuan pengusaha Hasan Saputra, bisa mendatangkan kiper Thailand yang pernah jadi idola bobotoh di tahun 2006, yaitu Kosin yang kini telah berganti nama menjadi Sintaweechai. Kosin datang bersama rekannya sesama punggawa tim nasional Thailand yaitu Suchao Nutnum. Duo Thailand ini didatangkan dengan status pinjaman untuk setengah musim.
Mengawali Liga dengan sedikit tersendat, hingga pertandingan ke-14 PERSIB
masih berada di papan tengah. Ada catatan menarik pada liga ini yaitu
penampilan Suchao Nutnum di beberapa pertandingan mampu memberikan warna
baru untuk PERSIB,
tak heran dia langsung menjadi idola baru bobotoh. Penampilan Suchao
berbanding terbalik dengan sang top scorer 4 kali berturut-turut yaitu
Christian Gonzales, yang hingga pertandingan ke-14 baru menciptakan 2
gol. Ketajaman Gonzales di Liga Indonesia selama ini seakan sirna, ada
kemungkinan karena pada musim ini, ia kurang mendapat suplai bola dari
sektor gelandang, setelah musim ini PERSIB tidak memakai lagi jasa Lorenzo Cabanas.
Namun
Gonzales akhirnya kembali menemukan taringnya, hingga akhir musim ia
mengoleksi 18 gol, namun sayang gelar top scorer yang selama ini ia
pegang akhirnya direbut oleh Aldo Baretto yang menyalipnya di
pertandingan terakhir. Seandainya saja Gonzales tidak terlambat panas,
mungkin akan lain ceritanya.
Kejadian
mengharukan terjadi saat duo Thailand harus kembali ke negaranya karena
status pinjam telah berakhir, padahal saat itu grafik permainan PERSIB
sedang meningkat. Bobotoh yang kadung mengidolakan mereka tentu saja
melepas mereka dengan air mata, di pertandingan terakhir mereka, bobotoh
memberi penghormatan terakhir dan berbagai karangan bunga. Suchao
digantikan oleh legiun asing baru yang sama-sama dari Asia, yaitu
Satoshi Otomo (Jepang), sementara Kosin (yang musim ini mengganti nama
menjadi Shintaweechai) akhirnya digantikan oleh Markus Horison (dengan
nama muslimnya Markus Haris Maulana), penjaga gawang nomor 1 Indonesia.
Pada pertandingan keduanya, Markus harus berhadapan dengan mantan
team-nya yaitu Arema Malang, seolah ingin membuktikan kepada bobotoh
yang masih belum melupakan Kosin, pada pertandingan itu Markus bermain
dengan sangat cemerlang.
Pada saat permainan terus meningkat, PERSIB
kembali dilanda prahara. Striker andalan Hilton Moriera harus pulang
lebih awal karena cedera parah, sementara striker lainnya yaitu Budi
Sudarsono yang tanpa alasan jelas melakukan pemukulan terhadap pemain
lawan. Selama di PERSIB, Budi tidak menunjukan permainan
terbaiknya sebagai striker berlabel mantan tim nasional. Meskipun pada
akhirnya, dia meminta maaf, namun Pihak Manajemen telah memutuskan
menskors Budi hingga akhir musim. Belum habis penderitaan PERSIB
kali itu, kali ini gonjang ganjing kursi kepelatihan kembali menyeruak
(lagi) di tim ini, Jaya Hartono pun digoyang. Akhirnya sebelum liga
berakhir, sang pelatih mengundurkan diri. PERSIB akhirnya menunjuk asisten Jaya Hartono yaitu sang legenda Robby Darwis untuk menukangi PERSIB
hingga akhir musim dan juga menghadapi Piala Indonesia. Kiprah Robby
Darwis sebagai pelatih kepala tidaklah buruk, hingga pertandingan
terakhir PERSIB berada di peringkat 4.
Di ajang Piala Indonesia, lagi-lagi Robby Darwis mendapatkan pujian. Selain karena kerap menampilkan pemain muda, kiprah PERSIB di ajang kali ini dianggap lebih baik dari musim-musim sebelumnya. PERSIB berhasil melaju hingga ke babak 8 Besar hingga akhirnya dihentikan oleh sang Juara Super Liga, Arema Malang. Namun PERSIB
tidak pulang dengan hampa, karena Christian Gonzales tercatat sebagai
Top Scorer dengan 10 Gol, dendam kehilangan gelar pencetak gol terbanyak
di Liga akhirnya terbalas di Piala Indonesia.
Skuad PERSIB
Super Liga II Tahun 2010: Dedi Haryanto, Cecep Supriatna, Sintawechai
“Kosin” Hathairatanakool, Markus Haris Maulana (Kiper) Nova Arianto,
Christian Rene Martinez, Maman Abdurahman, Edi Hafid, Aji Nurpijal,
Wildansyah, Irwan Wijasmara, Munadi, Gilang Angga, Hariono, Suchao
Nutnum, Satoshi Otomo, Cucu Hidayat, Atep, Eka Ramdani, Budi Sudarsono,
Airlangga Sucipto, Christian Gonzales, Hilton Moriera.
Sementara di tingkat junior, PERSIB U-21 berhasil menjadi Juara di gelaran ISL U-21 2009/2010. Kemenangan ini sebagai pelipur lara kegagalan tim senior yang belum juga memberikan prestasi terbaik sejak 1994/1995. Selain merebut juara pertama, Munadi (yang juga di musim ini sudah tercatat sebagai anggota PERSIB senior) di ajang kejuaraan tingkat nasional ini menyabet penghargaan sebagai Pemain Terbaik
Sementara di tingkat junior, PERSIB U-21 berhasil menjadi Juara di gelaran ISL U-21 2009/2010. Kemenangan ini sebagai pelipur lara kegagalan tim senior yang belum juga memberikan prestasi terbaik sejak 1994/1995. Selain merebut juara pertama, Munadi (yang juga di musim ini sudah tercatat sebagai anggota PERSIB senior) di ajang kejuaraan tingkat nasional ini menyabet penghargaan sebagai Pemain Terbaik
0 Sahabat:
Posting Komentar