SUPER LIGA III TAHUN 2010/2011


Menghadapi Super Liga III tahun 2010/2011, H. Umuh Muchtar selaku Manajer sekaligus Direktur PT. PBB sudah menyiapkan kerangka tim yang cukup mumpuni. Namun apa mau dikata, ada kepentingan yang jauh lebih besar terjadi di kubu Manajemen. Pihak Konsorsium selaku penyandang dana telah memiliki rencana lain.

Konsorsium telah menyiapkan Daniel Darko Janacovic, pelatih berkebangsaan Perancis. Akhirnya keputusan memilih Darko Janakovic dilakukan setelah melalui rapat menajemen dengan Konsorsium Persib Bandung. Pelatih ini menyisihkan 2 kandidat pelatih top yaitu Rene Albert dan Rachmad Darmawan. Dalam pertemuan itu, Konsorsium Persib juga mengultimatum pelatih baru Persib Bandung itu bila menelan tiga kali kekalahan beruntun maka harus hengkang dari posisinya.
Kejadian era kepelatihan Marek Andrez Sladzianowsky terulang kembali di musim ini, ya benar, ini seperti dejavu! Di saat tim-tim lain gencar berburu pemain, Darko justru adem ayem dan percaya diri, ia akan melakukan perekrutan setelah proses seleksi. Seleksi sendiri berjalan sangat lambat. Pelatih yang belum mengenal kultur sepakbola Indonesia seutuhnya tersebut mulai melakukan seleksi pemain. Pemain-pemain yang sebenarnya tidak dalam incaran PERSIB justru lolos seleksi. Sementara pemain PERSIB sekelas Gilang Angga, Christian Gonzales, Hilton Moriera, dan Satoshi Otomo beredar rumor tidak akan dipanggil kembali, hal yang lebih aneh ketika Darko menolak nama top yang diajukan oleh manajemen seperti Abanda Herman dan Zah Rahan. Beberapa bobotoh langsung menyatakan tidak puas, dengan menggelar demo pada saat PERSIB menjalankan seleksi. Rupanya Darko memilki rencana untuk mengambil pemain asing yang belum pernah merumput di Indonesia. H. Umuh Muchtar selaku Manajer beberapa kali melontarkan statement ketidak setujuannya dengan cara pemilihan pemain, akhirnya dia berkata bahwa Daniel Darko belum resmi dikontrak, hasil Piala Inter Continental menjadi acuan jadi tidaknya pelatih itu menukangi PERSIB. Namun di lain pihak, Darko justru mengklaim bahwa dirinya telah resmi dikontrak!
Memasuki masa jeda kompetisi PERSIB mengikutsertakan Tim Juniornya untuk berlaga di ajang  Piala Karo di Sumatera Utara, beberapa pemain senior termasuk Gonzales ikut diselipkan. Hasilnya PERSIB harus puas sebagai runner-up di turnamen tersebut setelah di Final dikalahkan PSMS Medan dengan skor 0-3.

Sementara untuk tim Senior, PERSIB ditunjuk mewakili Pulau Jawa berangkat ke Palembang untuk mengikuti Piala Inter Continental. Turnamen baru ini dibuat sebagai ajang persiapan pra-musim yang kontestanya mewakili tiap pulau. Dengan percaya diri Darko membawa para pemain hasil seleksinya, sementara para pemain seperti Eka Ramdani, Markus Horison, Nova Arianto, Maman Abdurahman, dan Hariono tidak ikut serta karena sedang mengikuti seleksi tim Nasional. Pemain yang ikut berlaga di Piala Inter Continental antara lain Cecep Supriatna, Dedi Heryanto, Gilang Angga, Isnan Ali, Yudi Khoerudin,  Abdul Rahman, M Sobran, Wildansyah, Siswanto, Jejen, Esteban Viscara, M Agung, Hariono, Munadi, Diaz Angga, Rendi Saputra, Airlangga, Rachmat Affandi, Chritian Gonzalez, dan Pablo Frances.
Starting Eleven di pertandingan pertama Piala Inter Continental
Pada pertandingan pertama melawan Persiba Balikpapan, PERSIB tampil cukup meyakinkan dan menang dengan skor yang cukup telak. Namun di pertandingan kedua melawan tuan rumah Sriwijaya FC, PERSIB menjadi bulan-bulanan dan dipecundangi dengan skor yang sangat sangat memalukan.  PERSIB pun harus pulang lebih cepat dengan membawa catatan klise.... “kami akan evaluasi”. Hasil Evaluasi memutuskan bahwa Kiper Dedi Heryanto yang tampil buruk saat di Palembang, kemudian M. Sobran, Abdul Rahman serta Esteban Viscara gagal dikontrak, karena dianggap belum pantas menghuni skuad PERSIB saat itu.
Darko yang membawa koleganya yaitu Jovo Jucovic sebagai asisten, melakukan aturan yang dianggap terlalu kaku dan keras bagi para pemain. Puncaknya terjadi pada saat Training Centre di Kuningan, ada beberapa peristiwa yang mengakibatkan para pemain men-somasi bahwa mereka tidak akan berlatih apabila pelatih kepala masih dijabat oleh Darko. Mengatasi kekisruhan ini akhirnya pihak Manajemen memutuskan untuk memberhentikan Darko, dan mengganti sementara oleh asistennya yaitu Jovo Jucovic, sementara itu Robby Darwis dan Anwar Sanusi posisinya masih aman sebagai asisten.
Dibalik carut marut mempersiapkan kerangka tim, PERSIB sebagai tim besar justru tidak kehilangan daya magisnya sebagai kesebelasan yang mampu menyedot sponsor. Ketika tim lain masih kesulitan dana dan sebagian masih menyusu kepada APBD, PERSIB justru semakin makmur dengan nama beberapa produk yang menghiasi seragam resminya.
Formasi Awal Persib Super Liga III
Akhirnya PERSIB memulai Super Liga dengan sebagian pemain masih pilihan Darko. Jovo sebagi pelatih dadakan rupanya belum mampu beradaptasi dengan gaya sepakbola Indonesia. Alhasil grafik permainan PERSIB turun naik. Belum habis setengah musim, Manajemen menghentikan Jovo karena dianggap tidak membawa PERSIB sesuai harapan. Kali ini PERSIB mendatangkan pelatih Daniel Roekito yang musim lalu berhasil membawa Persiba ke papan atas Liga. Di paruh musim amunisi PERSIB kembali bertambah setelah mendepak duo Singapura (Baihaqi Khaizan dan Shahril Ishak), serta Pablo Frances yang kurang memberikan kontribusi, mereka digantikan dengan Abanda Herman, Matsunaga Shohei (Jepang), Miljan Radovic dan Hilton Moriera yang kembali dipanggil setelah pulih dari cedera.
Daniel Roekito menilai beberapa pemain bintang dianggap tidak bermain sepenuh hati, akhirnya beliau dengan terpaksa memarkir nama-nama besar seperti Nova Arianto atau Markus Horison di bangku cadangan. Hasilnya permainan PERSIB sedikit meningkat, namun masih tidak stabil. Persipura yang pada musim ini tampil sangat superior sudah jauh meninggalkan PERSIB yang terbenam di papan bawah dan merangkak ke papan tengah secara perlahan.
Di beberapa pertandingan terakhir, PERSIB baru menunjukan kualitasnya. Meskipun terlambat dan tidak mengangkat PERSIB ke papan atas, tetapi itu menjadi hiburan tersendiri bagi bobotoh. Permainan energik gelandang Matsunaga Shohei, raja bola mati Miljan Radovic, dan aksi trengginas Abanda Herman yang kerap menyumbangkan gol lewat kepalanya membuat kekecewaan bobotoh sepanjang musim sedikit terbayarkan.
PERSIB finish di urutan ke-7, dan pada musim ini juga pamor Christian Gonzales yang telah dinaturalisasi sebagai WNI justru menurun dengan perolehan pundi-pundi golnya yang merosot tajam dibanding musim sebelumnya.

Skuad Persib formasi akhir Super Liga III


Kejadian unik terjadi di periode ini, dimana PERSIB tercatat sebagai The Best Football (Soccer) Club in the World. Gelar itu diperoleh dari the-top-tens.com, sebuat situs yang menyajikan polling online dari pengguna internet seluruh dunia. Hebatnya lagi, PERSIB mengalahkan popularitas Manchester United atau Barcelona! Kalau anda ingin melihat langsung atau memberikan vote, silahkan kunjungi http://www.the-top-tens.com/lists/best-football-soccer-club.asp
Skuad PERSIB Super Liga III Tahun 2011: Markus Haris Maulana, Cecep Supriatna, Dadang Sudrajat (Kiper) Nova Arianto, Yudi Khoerudin, Maman Abdurahman, Baihaqi Khaizan, Abanda Herman, Wildansyah, M. Agung Pribadi, Diaz Angga Putra, Munadi, Jejen Jaenal Abidin, Rendi Saputra, Gilang Angga, Hariono, Shahril Ishak, Matsunaga Shohei, Miljan Radovic, Atep, Eka Ramdani, Rahmat Affandi, Airlangga Sucipto, Christian Gonzales, Hilton Moriera

0 Sahabat: